Saturday, April 16, 2011

Selalu Begitu

Sabtu, 16 April 2011

Dari Soundrenaline dan Gempita Karmany Smansa (GKS) sampai ke 'PAMERAN', Hajar Bleh!
OH MY GOD.
From Jazz, POP, Rock, Metal, etc, to Dangdut??
Bukan dangdutnya yang salah, apapun genre musiknya gak pernah salah, tapi, kenapa kami bisa sampe di pameran?
awalnya cuma untuk menjalankan ide gila Jek dan Ve, main komedi putar.
well, apa sih yang gak seru dan lucu kalo dijalanin sama Jek dan Ve?
Baru sampe aja Jek udah kehilangan sandal. Modalin dagang deh beli sandal. Udah gitu mau kabur aja lagi, padahal label merk sama harganya belum dilepas. belum lagi tanahnya yang becek, sendal baru langsung nge-ZONK deh.

Main komedi-putar-ala-pameran, sayangnya gak boleh bertiga, terpaksa Jek misah sendiri. Waktu baru sampe di atas, aku baru inget kalo aku phobia tinggi.
Damn.
Turunkan aku!!!

Jangankan cuma komedi putar, Jumat kemaren, mereka berhasil melibatkan aku dalam sebuah rekreasi malam hari. Melibatkan rumput dan nasi kucing. 
Bagi yang pernah ke Bali lewat jalur udara, pasti tau patung kuda ditemani air-air mancur yang ada di deket Airport Ngurah Rai.
Disanalah kami ber-rekreasi malam. Duduk di tengah keramaian dagang dan pengguna taman yang lain.
Benar-benar bukan hal yang baik untuk berekreasi disitu.



*Mereka selalu bisa membuat hal yang gak mungkin aku lakuin sendirian, menjadi mungkin     kalo ada mereka.

Jek dan Ve.
Meraka adalah kakak-kakak ku yang tidak pernah bisa diam. 
Itu yang membuat mereka selalu menjadi yang teristimewa.

Thursday, April 7, 2011

Kepada Cinta

Aku mencari-cari dari mana datangnya dia. Karena dipagi hari yang baru saja ditinggal hujan ini, aku dibangunkan oleh hati yang mendebar kencang. Sang Kala menjentikku dengan potongan-potongan indah dalam kenangan bersama kamu. Membuncahkan setitik kecil tulisan, sepetak gambar foto, sepotong demi sepotong ingatan tentang kata-kata yang pernah kamu ucapkan. Senyum yang pernah kamu berikan, bahkan ejekan dan godaan mu, aku coba kumpulkan kembali.

Aku tidak peduli bagaimana kamu mau mengerti. Dulu tentang kamu, bukanlah siapa-siapa. Kini, setiap detail yang aku ucapkan, tuliskan dan kirimkan ke kamu menjadi sangat penting. Seolah-olah harus tanpa cacat, atau bisa membuat aku kehilangan kamu. Aku Memang kurang berani menyapa cinta, walau tidak ada jenuh bila kita bersama. Karena akan selalu ada pelukan dan senyuman jika bersama kamu. Juga celoteh tentang titik-koma, ini-itu dan segala sesuatu yang tidak penting. Dan aku akan selalu luluh dengan rayuanmu.

Karena kamu, aku sempatkan diriku untuk tertawa dalam satu hari, meskipun hanya sedikit. Andai saja mulutku tidak terkatup setiap dihadapanmu, karena wajahku memerah setiap kali beradu pandang dengan kamu, lalu melangkah lugu malu-malu. Sekarang cinta melompat-lompat dalam hatiku. Aku bahkan sudah kehabisan akal untuk menyuruhnya agar tetap tenang. Tapi bukankah cinta memang tidak pernah bisa berdiam diri? Disaat kelelahan karna tangan ini tidak bisa berhenti untuk tak menuliskan tentang kamu, aku benci mencari-cari kesalahan kecil yang ada dalam diri kamu, lalu kecewa karena menemukan bahwa kamu mungkin saja sempurna. 


Ada sesuatu antara kita yang tidak perlu diceritakan lewat kata. Bahkan kata-kata sudah tidak perlu lagi bilang permisi untuk jadi suara. Kamu sudah berhasil tumbuhkan cinta yang sederhana di hatiku. Hanya dalam duniaku aku bisa memiliki kamu. Setidaknya dalam persepsi yang aku cipta, bahagiaku nyata tidak mengada-ada. Jika ini realitas, aku tidak mau berhenti dan membiarkannya menjadi basi.


Ada yang aku sadari dari kita yang sekarang. Dulu, aku memang tidak pandai memahami semua ini. Tapi dia memang ada di masa lalumu. Walau sudah aku perlebar celah hati, yang bertumpuk rapi di hatimu, namaku mungkin akan sulit untuk ditemukan. Ada sisi dari diriku yang merasa baik-baik saja saat menyadari bahwa aku seolah ditakdirkan datang terlambat dalam kehidupanmu. 


Berdua memang terasa menyenangkan. Namun, tidakkah bertiga terasa terlalu sesak? Dan kesempatan bukan milik orang yang terlambat. Aku tetap tidak bisa menawar. Hanya akan mengagumimu dalam ketiadaan harapan. Seluruh harapku tetap bisa mendukungmu. Aku pikir begitu.


Katakan pada yang lain, bahwa cinta tidak pernah salah. Sayangnya dia bisa datang terlambat. Namun kita akan menyisakan ujung malam di depan televisi.


*Ini cuma cinta cuma-cuma. Cuma tentang perasaan yang berhasil kucatat.

Wednesday, April 6, 2011

Main Lagi, Main Lagi!

Bulan April sekarang..
Musim penghujan sudah hampir berlalu.
Saat matahari bisa bersinar terus disiang hari sehingga membuat langit menjadi biru cerah, dan angin bisa bertiup kencang sekali,
maka inilah saatnya untuk kami, BERMAIN LAYANGAN, lagi.

Friday, April 1, 2011

Circus Circus Circus

Kamis, 31 Maret 2011
20.30 wita

Intinya, kami bertiga (bareng Jek dan Ve), pergi nonton sirkus..
Idenya sih dari Jek. Gak tau kenapa tiba-tiba kesambet pengen nonton sirkus.
Dan jadilah kami ada ditempat itu.

Seperti juga sirkus-sirkus lain (padahal yang pernah nonton yang lain), sirkus ini juga nampilin atraksi-atraksi, such as,

Badut-Badutan 'Badut Rana, Riki, dan badut boncel yang aku gak inget siapa namanya.

Binatang-binatang yang udah terlatih kayak Kakak Tua, Ajing Pudel, Gajah. Jadi Pengen nyuri tu anjing-anjing pudel. Dan binatang-binatang itu punya nama masing-masing lo. misalnya Kakak Tua 'Kelly', Anjing Pudel 'Valent', Gajah 'Fitri Handayani'. WOW

Ada juga atraksi orang nari nari, liuk-liukin badan, cewek cowok, sambil gantung diri. Ya di tarik tali keatas gitu. Ve bilang, "ini baru namanya romantis".

Ada lagi orang rame-rame naik sepeda. Mungkin mereka sebenernya adalah orang-orang yang hemat (atau pelit). Masak sepeda 1 dinaikin ber-12?? Kan kasian sepedanya. Kalau punya uang lebih, mendingan dibeliin aja satu-satu sepeda. Biar gak rebutan gitu. Ia gk?

Tau serial papua Epen Kah Cupen Toh? Waktu liat atraksi ini jadi inget serial itu. Mereka pada nari-nari papua gitu sih. Padahal inti nya cuma pengen nunjukin bahwa mereka jago senam lantai. Loncatin lingkaran pake roll-back roll gitu. Ribet amat pake nari hohoho hah hu ha hi hah gitu.

Atraksi terakhir itu Akrobat di udara. Salto salto di langit gitu pake tali. Keren sih. Apalagi ada badut banci. Pas gelayutan, eh malah celananya doang yang ketangkep sama temennya. Dianya malah kelempar jatuh kebawah. Trus dia marah-marah gitu. Capek deh eike..

Yang paling lucu dan menghibur itu adalah para badut-badut itu. Tapi begitu ngeliat muka mereka, bukanya ketawa atau takut, aku malah jadi mikir, 'Ternyata hidup itu emang sulit ya. Cari uang itu gak gampang. Jadi badut pun dijabanin demi sesuap nasi-beras-merah-enak-sekali-deh itu. Semua pekerjaan, yang penting halal. Yang cowok bahkan rela pake celana ketat bling-bling gitu. Yeah, this is life.'

Bagaimana dengan kami bertiga nanti?
itu masih misteri.

Lalu apa yang kami dapatkan malam itu?
Aku 'Hatiku riang, perutku kenyang'
Jek 'Hati sangat riang, perut lumayan kenyang'
Ve 'Hati riang, plus dapet nge-gaet salah satu cowok sirkus'

Hmm. Nice one, Ve. :)

Thursday, March 31, 2011

Only Words #1

"Girls believe in what they hear and boys in what they see. That's why girls wear make up and boys lie." _unknown_

Wednesday, March 30, 2011

Kadang Memang Ada Kata Terlambat

Terlambat sekolah..
Terlambat nyetor tugas..
Terlambat ngucapin selamat ulang taon..
or else..
mudah-mudahan gak ada terlambat untuk mulai nulis disini.. :)
so, Let's Get It Started .